Pages

Kamis, 26 Juli 2012

Manasik Haji dan Keberadaan BIL

KM. Tantonga – Dalam rangka memantapkan persiapan tekhnis bagi calon jemaah haji musim haji tahun 2012 Masehi/1433 Hijriyah. Departemen agama kecamatan monta menggelar kegiatan manasaik haji yang dilaksanakan sejak tanggal, 14 s/d 19 Juli 2012.
Kepala kantor urusan agama kecamatan monta Drs. H. Abubakar, yang kami temui dilokasi kegiatan hari Kamis, (19/7/12) menjelaskan  “sebanyak 65 orang calon jemaah haji kecamatan monta megikuti seluruh rangkaian kegiatan manasik haji yang dilaksanakan di dua tempat terpisah di Desa Sie, pertama dilakukan di Masjid Baiturrahman yaitu memberikan materi tentang haji yang dilakukan selama lima hari, dan yang kedua di lapangan Mekar Desa Sie merupakan kegian prakter lapangan dalam memahami  materi-materi manasik yang telah diberikan,” jelasnya.
H. Abubakar juga menambahkan “Rute perjalan musim haji tahun ini dengan tahun kemarin akan mengalami perbedan dengan adanya Bandara Internasional Lombok (BIL) sebagai embarkasi yang akan memberangkan jemaah haji dari BIL langsung menuju Jedah”, untuk itu H. Abubakar, sangat berterima kasih kepada Bapak Gubernur NTB dan Kementerian Agama Propinsi NTB yang telah berjuang dan telah berhasil menjadikan BIL sebagai embarkasi keberangkatan rombongan jemaah haji Nusa Tenggara Barat.
“Selain itu keberadaan BIL sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena dari segi finansial  dapat mengurangi beban biaya yang menyangkut transportasi khususnya bagi jemaah haji,” tambahnya. [AL]

Rabu, 04 Juli 2012

Buaya Raksasa Cetak Rekor Dunia


Portal Berita - Dengan simpang siurnya informasi tentang foto seekor buaya raksasa yang terikat diatas kereta kayu yang saya temui di jejaringan sosial jadi saya ingin mencoba meluruskan beritanya silakan anda simak inilah kisah buaya tersebut.

Buaya raksasa ini diberi nama Lolong. Hewan raksasa yang ditangkap di daerah terpencil selatan Filipina ini telah menimbulkan kebanggaan sekaligus ketakutan dalam dunia pariwisata negara itu. Kini Lolong mencetak rekor dunia.

Pencatat Rekor Dunia Guinness menyatakan Lolong sebagai buaya air asin terbesar yang pernah ditangkap di dunia. Buaya ini telah menyebabkan serangan mematikan sebelum berhasil ditangkap pada September 2011.

Perayaan rekor baru Lolong ini digelar di Bunawan, kota pertanian di provinsi Agusan del Sur yang berpenduduk 37.000 jiwa. Gubernur Edwin Cox Elorde mengatakan kekhawatirannya bahwa ada kemungkinan buaya raksasa lain dapat mengancam di rawa dan anak sungai tempat warga biasa memancing.

"Ada campuran perasaan. Kami sangat bangga karena buaya ini membuktikan kekayaan keragaman hayati di tempat kami. Tapi, pada saat yang sama, ada ketakutan Lolong tidak sendiri," ujar Elorde seperti dilansir dari Huffington Post.

Lolong telah menjadi atraksi menarik di pusat penelitian dan taman ekoturisme terbaru Bunawan. Ribuan turis berbondong-bondong mengunjungi Lolong sejak berita keberadaannya mengemuka.

Elorde mengatakan kotanya telah meraup 3 juta peso atau US$72.000 dari tiket masuk ke taman. Uang itu digunakan untuk memberi makan dan memelihara buaya. Penghasilan dari Lolong ini juga dapat mendanai perawatan taman wisata ini.

Lolong berukuran 6,17 meter. Beratnya lebih dari satu ton. Juru bicara Guinness, Anne-Lise Rouse mengatakan reptil ini mengambil kedudukan rekor buaya Australia yang berukuran lebih dari 5 meter dan berat hampir mencapai satu ton. 

Sumber : VIVAnews

KISAH SAHABAT & SINGKONG REBUS + KOPI PAHIT


Berbagi Cerita - Ini sebuah kisah nyata dari seorang sahabat saya di sebuah Pesantren Besar yang sudah menusantara namanya, ketika saat-saat indah masih penganten baru.

Di rumah dinasnya yang sangat-sangat sederhana, beliau menghidangkan kepada sang istri beberapa potong singkong rebus dan segelas kopi pahit (kopi tanpa gula), tak ada makanan lain selain itu.

“Bang, gak ada makanan lainkah?“. Tanya lembut sang istri
“ ya… di hari yang indah ini kita hanya punya singkong rebus dan kopi pahit, makanlah….” Jawab sang suami apa adanya. Hati kecil sang istri berprasangka baik kepada sang Saumi, barangkali saja sang suami sedang bercanda, maka dimakanlah singkong rebus itu dan dimunum juga kopinya dan ternyata kopinya benar-benar pahit, sang istri hanya tersenyum agak sinis sambil menyimpan pertanyaan besar dalam hatinya namun sepatah katapun dia gak berani mengungkapkan, “ apa artinya ini ya?“.

Tiba-tiba sang suami dengan serius memberikan sebuah statmen kehidupan yang akan dilalui bersama istrinya, “ Sayang… hidup kita saat ini, besok, lusa dan mungkin seterusnya adalah seperti Kopi Pahit ini, kita harus bisa dan terbiasa menelannya karena bisa jadi banyak kepahitan-kepahitan yang akan kita alami dan lebih pahit dari kopi ini, jangan pernah merasa iri dan tergiur dengan kopi manis yang diminum orang lain karena kita hanya punya Kopi Pahit, dan Singkong rebus ini adalah sesungguhnya makanan rakyat yang tangguh menghadapi sulit dan pahitnya kehidupan di negeri ini, dan itu bisa kita dapatkan dengan cara mudah dan halal, maka biasakanlah makan singkong rebus “.

Sahabat, ternyata sahabat saya ini bukan sedang bercanda, beberapa hari yang lalu saya bersama teman bersilaturrahim ke rumahnya dan ternyata sudah dikaruniai 3 orang anak, duduk di saung depan rumahnya telah tersedia makan khas beliau Singkong Rebus + Kopi, “ jangan-jangan kopinya masih pahit, nih “, bisik saya dalam hati, sayapun mencicipi, alhamdulillah ternyata manis, ha ha ha….

Sahabat, bersyukurlah jika hari-hari kita ketika kita lapar ada menu makanan yang bisa kita makan sesuai selera kita, ketika kita haus ada minuman kesukaan kita yang bisa kita beli, diperjalanan ada tukang jualan beraneka jajanan bisa kita dapatkan dengan mudah, karena dikesempatan yang sama banyak sekali saudara-saudara kita yang sehari-harinya untuk mendapatkan sesuap nasi saja harus bekerja keras peras keringat dulu bahkan tidak sedikit harus hutang dulu untuk makan. Maka sangat tidak etis kalo di meja makan kita tersedia menu lengkap dan ketika kita akan menyantapnya "LUPA" tidak menyebut "NAMA ALLAH SWT".

Sekali waktu sempatkanlah berwisata di sebuah desa miskin atau Panti Asuhan dan Pesantren di Pelosok, betapa hebat dan tegarnya mereka mengarungi kehidupan yang serba terbatas, sehari ketemu nasi sekali saja bagi mereka sudah cukup, tidak pernah terfikir bagi mereka ingin makan pizza, hamberger, Es Teller atau menu makanan lain yang lagi ngetrend saat ini

Demikian juga kehidupan para Yatim dan Dhu'afa baik yang masih dalam naungan keluarga ataupun yang hidup di Panti-Panti Sosail, Pesantren dan Rumah Yatim tidaklah sama dengan kehidupan para keluarga normal yang hidup berkecukupan, Bagi Keluarga Yatim dan Dhu'afa yang penting bagi mereka hari ini ada beras yang bisa dimasak, mereka bisa dan terbiasa makan dengan kerupuk saja atau lauk ikan asin saja, atau dengan sambal dan sayur saja atau yang paling gampang bagi mereka dengan mie instan juga sudah cukup .

Dengan segala keterbatasan, mereka tetap memiliki semangat u
ntuk berubah menjadi lebih baik. [Ibenk Movic]