Pages

Selasa, 26 Juni 2012

Apresiasi Untuk Sang Juara Cilik


Portal Monta, - Penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-25 tingkat kabupaten Bima Tahun 2012 diawali dengan arak-arakan pemenang juara umum lomba MTQ tingkat Nasional pada Sabtu sore, (23/6/12).

Syamsuri Firdaus (12 tahun ) adalah bocah cilik asal kecamatan bolo, utusan Kabupaten Bima, yang mewakili Propinsi NTB, untuk mengikuti MTQ tingkat Nasional yang dilaksanakan di Kota Ambon Maluku beberapa pekan lalu dan mendapatkan juara satu umum Nasional kelompok anak-anak.

Rombongan yang membawa sang juara memulai perjalanannya dari kecamatan bolo dan berakhir di lapangan mekar desa sie. Firdaus dan rombongan tiba dilokasi sekitar pukul, 17.15 Wita, kehadiran firdaus disambut haru dan bangga oleh masyarakat sekitar karena melihat prestasi yang diraih oleh bocah cilik ini.

Pada malamnya Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain memberikan apreasiasi dan sejumlah penghargaan kepada bocah cilik ini berupa piala dan uang tunai. Usai menerima penghargaan Firdaus diberikana kesempatan untuk meyajikan lantunan suaranya dalam membawakan ayat suci Al-Qur'an kepada ribuan penonton sekabupaten bima yang memadati lapangan mekar desa sie.

Tepat pukul 23.00 Wita, pada malam yang sama, Bupati Bima H. Ferry menutup dengan resmi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-25 tingkat kabupaten Bima Tahun 2012 yang diselenggarakan di Desa Sie Kecamatan Monta. [AL]

Senin, 25 Juni 2012

Kisah Sang Pandai Besi

KM. Tantonga - Sekilas melihat lebih dekat perkerjaan sang pandai besi yang ternyata menarik untuk disimak.  Beginilah, kisah Syafrudin atau biasa disapa Fedo laki-laki usia (53 tahun) asal Desa Tangga Baru, Kecamatan Monta yang memiliki keahlian mengolah besi rongsokan menjadi peralatan yang cukup bermanfaat untuk keperluan rumah tangga dan sejumlah kegunaan lainnya. 
Sebelumnya Fedo, adalah seorang nelayan yang juga memiliki keahlian sebagai pandai besi/pande, Pada waktu itu, fedo menjalankan pekerjaanya sebagai pande hanya disela kegiatannya melaut, namun sejak 5 tahun terakhir ia memilih lebih fokus menjalankan pekerjaannya sebagai pandai besi.
Seorang ayah dari tiga orang anak ini cukup terkenal di kecamatan monta karena keterampilnnya dalam mengolah besi, selain pelanggan tetap yang berada di kecamatan monta dan disekitar lingkungannya, ia juga memiliki pelanggang di luar kecamatan monta seperti di belo, woha, parado, wawo, bahkan di kecamtan sape dan kab. dompu, dari pekerjaannya ini ia mendapatkan penghasilan antara 50 sampai 100 ribu rupiah perhari.
Kebetulan pada saat KM.Tantonga mendatangi gubuk tempat laki-laki paro baya ini bakerja pada hari sabtu, (23/6/12), Fedo sedang kedatangan banyak tamu dan pelanggan, diantara para pelanggan yang kami kenal adalah Pak Muslim kepala kantor Pos dan Giro Kec. Monta, Sabaruddin, SE, guru SMAN 1 Monta, Bambang Hidayat Staf UPTD SMPN 3 Monta dan ada juga Hady seorang pengusaha mebelir asal desa tangga.
Menurut keterangan, Muslim, “kehadiranya di tempat sang pande guna mengambil  perkakas dapur yang sudah dipesannya beberapa hari lalu,  yaitu  pisau dapur, parang dan tembilang yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dirumah,” terangnya. Sabarudin juga menambahkan kehadirannya disore hari selepas kegiatanya mengajar itu selain untuk  mengambil pesanan yang sama, ia juga "berencana ingin melihat keindahan pantai rontu yang jaraknya kurang lebih 5 kilo meter dari desa tangga baru,” tambahnya.
Selain itu, Hady pengusaha mebelir yang menjadi pelanggan tetap sang pande menjelaskan “Fedo adalah pandai besi yang memiliki kemampuan mengolah besi menjadi perkakas yang memliki kualitas tinggi”. Sehingga laki-laki muda ini tetap menyempatkan diri mendatangi sang pande untuk memesan peralatan kebutuhan mebelnya walaupun lokasinya jauh dari tempat tinggalnya. Selain itu alat-alat yang dibuat sang pende memang "terbukti memliki ketajaman yang bagus dan tahan lama untuk digunakan,” jelasnya.
Syafrudin, sang pandai besi menyatakan keinginannya kepada KM. Tantonga akan mengajukan proposal permohonan bantuan kepada pemerintah melalui pelaksana program usaha kecil dan menengah (UKM) “untuk meminta bantuan berupa alat penunjang usahanya seperti genset, gerinda, dan alat bor yang sangat penting dalam meningkatkan hasil produksi usahanya,” harapnya. [AL]

Mengais Rejeki di Lokasi MTQ


KM. Tantonga - Ternyata dari kegiatan MTQ TK. Kab. Bima dapat memberikan manfaat lebih kepada para pedagang keliling dan pedagang kaki lima yang seakan tidak ingin melewatkan momentum ini untuk mengais rejeki di tengah ribuan penonton, sedangkan para pedagang keliling ini berasal dari berbagai desa dan kecamatan yang ada di kabupaten bima bahkan pedagang dari kota bimapun tak ingin ketinggalan memanfaatkan momen ini untuk berdagang di lokasi MTQ.

Hendi Frans, penjual gula-gula harum manis asal roteng/flores yang berdomisili di bina baru kota bima yang ditemui hari kamis, (21/6/12) menjelaskan “sebagai pedagang keliling yang sering berpindah lokasi, kami juga harus cepat dan tanggap untuk merespon informasi tentang kegiatan dan momentum besar yang akan dilaksanakan di bima dan daerah sekitarnya sehingga dapat mempersiapkan barang-barang untuk berjualan di lokasi tersebut,” ujarnya.

Hendi, juga menambahkan, “ini bukan pertama kali baginya melakukan kegiatan berjualan keliling,” walaupun dia berasal dari roteng/flores tetapi sudah cukup berpangalam mengenal medan dan lokasi daerah bima, karena sejak kedatangannya di bima 9 tahun yang lalu ia sudah menggeluti pekerjan sebagai penjual gula-gula keliling, disela kegiatannya berjualan keliling di lokasi-lokasi tertentu hendi juga memliki tempat penjualan tetap di sudut lapangan merdeka kota bima.   

Laki-laki satu orang anak ini mengakui “bahwa dengan modal 200 ribu rupiah dapat menghasilkan penjualan kotor senilai  500 ribu rupiah dan penghasilan bersih senilai 400 ribu rupiah perharinya jadi hendi dapat mengantongi keuntungan 200 ribu rupiah perhari, itu tergantung dari banyaknya pembeli karena konsumennya adalah kebanyakan anak-anak,” dari keuntungan hasil dagangnya selain untuk kebutuhan keluarganya sehari-hari dan sebagian juga ditabung, karena hendi juga memiliki cita-cita ingin membangun rumah di kampung halamannya.

Selain itu, Sijimin, (45 tahun) penjual bakso asal desa Runggu Kec. Belo yang ditemui di tempat yang sama mengatakan “dengan adanya kegiatan MTQ TK. Kab. Bima yang di gelar di desa sie  kec. monta kami juga antusias untuk meghadiri kegiatan tersebut selain berjualan bakso kami juga dapat mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an yang dibaca oleh qori dan qori’ah para peserta MTQ,” Sajimin dan keluarganya merupakan pedagang bakso keliling yang sering menjajali setiap kegiatan-kegiatan besar yang dilaksanakan di kabupaten bima.

Dari hasil penjualannya Sajimin bisa mendapatkan keutungan rata-rata 150 ribu rupiah perhari tergantung dari banyaknya jumlah pembeli, menurut pengakuannya selama kegiatan berlangsung sijimin dan keluarganya akan menginap di lapak bakso miliknya, selain dua pedagang tersebut banyak juga para pedagang lain yang seakan tidak ingin  melewatkan momentum ini untuk mengais rejeki di tengah ribuan pengunjung yang memadati lokasi MTQ tersebut. [AL]

Jumat, 01 Juni 2012

Musyawarah Besar Mahasiswa dan Pemuda Desa Sie


KM. Tantonga: Dalam rangka berperan aktif didalam Pembangunan Nasional, Mahasiswa dan Pemuda Desa Sie mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Sie atau disingkat HIMPAS, kegiatan Musyawarah Besar (MUBES) yang digelar di aula balai Desa Sie pada hari Minggu kemarin (27/5/12), dihadiri oleh mahasiswa, pemuda dan tokoh masyarakat dimana agenda MUBES adalah menetapkan AD/ART, Program kerja, Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Umum serta menyatukan  komitmen mahasiswa dan pemuda Desa Sie untuk berperan aktif  dalam pembangunan nasional dan pembangunan manusia indonesia seutuhnya.

Ketua panitia MUBES, Wahyudi, mengatakan Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan warga Negara Republik Indonesia untuk berserikat atau berorganisasi dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28, “Sebagai Agen of change and Agen of control mahasiswa dan pemuda harus dapat menjadi agen pengontrol dan agen perubahan, dimana selama ini belum ada organisasi independen yang betul-belul mampu menyerap, menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Sie,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, “organisasi ini bertujuan untuk menyatukan visi misi pemerintah dengan masyarakat, sehingga apa yang menjadi cita-cita pembangunan nasionala dapat tercapai, selain itu Organisasi merupakan wahana pembelajaran dan latihan kepemimpinan, manejerial, serta kerjasama dalam membentuk jati diri kader-kader organisasi,” jelasnya.

Diakhir kegiatan, Anhar selaku wakil ketua umum terpilih mengatakan, kegiatan mubes HIMPAS mengagendekan penetapan  anggara dasar, anggaran rumah tangga, program kerja  serta pemilihan ketua dan wakil ketua umum dan “Alhamdulliha saya terpilih sebagai wakil ketua umum dan saudara Wahyudi terpilih sebagai ketua umum, karena organisasi ini baru berdiri kami akan melakukan pembenahan stuktural untuk memantapkan program kerja organisasi kedepannya, sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai” ujarnya. [AL]

Dengan Swadaya, Masyarakat Sie Menggelar Kegiatan Amal


KM Tantonga : Sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan  “Masyarakat Peduli Sesama” melakukan kegiatan bakti sosial berupa pemberian makanan dan pembagian sembako gratis kepada kaum duafah dan penyandang cacat, kegiatan yang berlangsung atas swadaya masyarakat tersebut digelar pada hari Sabtu, (26/5/12) di RT.17/RW.04 Desa Sie, Kecamatan Monta.

Ketua panitia, Marwan M. Saleh, dalam sambutanya mengatakan “Kegiatan amal dengan tema “Peduli Sesama” merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama yang selama ini jarang tersentuh bahkan tidak  pernah tersentuh terutama kaum duafah dan penyandang cacat”.

Dalam kegiatan amal ini panitia membagikan 150 kupon kepada kaum duafah dan penyandang cacat yang akan diganti dengan semboko gratis, selain itu sebelum panitia menggatikan kupon dengan sembako yang akan di bawa pulang panitia juga membagikan makanan gratis berupa nasi bungkus kepada masing-masing pemilik kupon.

Marwan, menambahkan “Sebagai panitia untuk mendapatkan dana kegiatan sangatlah sulit apalagi kegiatan ini adalah bentuk swadaya yang dilakukan oleh masyarakat”, berbagai upaya dilakukan termasuk mengajukan proposal permohonan bantuan dana kepada Pemerintah yang ditujukan kepada Departemen Sosial Kabupaten Bima namun dari permohohan tersebut Depsos Kab. Bima, memberikan bantuan , 3 kardus mie instan, 1 kardus Sarden, dan 2 lembar baju kaos yang dirasa tidak mencukupi, namun pihak panitia tidak putus asa dengan bantuan yang ada yaitu dengan melakukan upaya lain berupa  penggalangan dana pada masyarakat dan pengusaha-pengusaha lokal. “Dengan tujuan yang ikhlas dalam  bentuk kepedulian terhadap sesama akhirnya kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik,” ujarnya.

Sebagai ketua panitia Marwan, juga berharap agar pemerintah lebih Pro-aktif dalam membantu kegiatan-kegitan sosial yang dilakukan oleh masyarakat karena dari beberapa instansi pemerintahan terkait yang diundang hanya beberapa personil Kepolisian Monta saja yang hadir untuk mengamankan kegiatan yang berlangsung sedangkan perwakilan dari pemerintahan lainnya tidak hadir karena mungkin terkendalan halangan dan lainnya. Namun  Marwan, optimis bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk kegiatan-kegiatan amal dan kegiatan kepeduli terhadap sesama yang akan dilakukan oleh masyarakat Desa Sie dan Kecamatan Monta Umumnya. [AL]